ESQ WAY 165

About

ESQ Way adalah sebuah metode Training untuk meningkatkan kecerdasan Emosi dan Spiritual yang di kembangkan oleh DR HC Ary Ginanjar Agustian.

26 Jun 2016

PUASA, KERINDUAN SEJATI MANUSIA

Dalam buku : "Sapa Ary Ginanjar Agustian" Hal.75

Sejarah paling monumental yang menunjukkan jati diri manusia adalah saat manusia bersaksi, mengakui bahwa Allah adalah Tuhannya. Hal ini dikukuhkan dengan peristiwa sujudnya malaikat pada Adam setelah ditiupkan ruh. Ini menunjukkan secara jelas bahwa manusia sesungguhnya dalah makhluk spiritual yang menjelma menjadi manusia di muka bumi yang akan selalu rindu pada penciptanya.

Momen itu menjadi bukti bahwa kebutuhan dasar (basic need) manusia sesungguhnya bukan materi tapi aspek spiritual, sebelum melangkah membangun peradaban. Itu tampak dalam sejarah, yaitu ketika Nabi Muhammad SAW selama lima tahun bolak-balik ke Gua Hira. Begitu Pula ketika Musa selama 40hari berada di Bukit Tursina, atau Nabi Ibrahim ketika siang-malam terus-menerus mengamati benda-benda angkasa untuk mencari Tuhannya. Saat itu Muhammad SAW, Musa, dan Ibrahim sesungguhnya tengah merasakan lapar dahaga spiritualisme. Ketika terjawab tiga pertanyaan dasar. “Siapa saya, dari mana saya, dan mau ke mana saya” inilah yang sesungguhnya menjadi basic need manusia, yang saat ini dinamakan SQ.

Kesalahan besar selama ini adalah tesis yang mengatakan bahwa basic need manusia adalah materi. Tesis ini terbantahkan ketika manusia diminta berpuasa selama 30hari di bulan Ramadhan. Ini adalah suatu upaya untuk menyadarkan bahwa basic need manusia adalah kesadaran akan dirinya yang sejati. Kesalahan tesis meterialisme ini melahirkan ras Manusia Non-Manusia.

Begitulah nasib manusia yang terdiri dari materi dan ruh. Sehingga senantiasa berada dalam dua tarikan antara materialisme dan spiritualisme. Tulang, daging, dan darah berasal dari tanah, sehingga manusia cenderung tertarik ke bumi. Rumah, kendaraan, pakaian, dan makanan berasal dari tanah. Sehingga semua itu seringkali menjadi daya tarik hidup manusia. Sebaliknya, daya tarik spiritual telah dikalahkan dan dilupakan. Akibatnya manusia melupakan jati dirinya.
Dengan berpuasa, manusia dilatih untuk menahan diri dari tarikan materialisme yang begitu kuat, sedemikian rupa, sehingga melupakan perjanjian dirinya dengan tuhannya sebelum ia dilahirkan ke bumi.

Dengan puasa manusia menyadari bahwa kerinduan sejatinya adalah menahan tarikan duniawi dan mengikatkan tarikan spiritualisme untuk kembali ke Tuhannya. Inilah kemenangan jati diri yang sejati.

-Ary Ginanjar Agustian-

     
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Contact

Info

BTemplates.com

Service

Training Personal Development, Seminar Motivasi, Workshop. Coaching, Outbound, Capasity Bulding, Assessement.

Our Works

Menyelenggarakan Training Untuk Karyawan, Pekerja, Ibu Rumah Tangga, Mahasiswa, pelajar dan Anak-anak, di seluruh Indonesia dan luar negeri.