P U A S A tanpa didahului dengan tujuan atau niat, hanya menghasilkan kesia-siaan.
Puasa didahului dengan syahadat kepada Allah, kemudian dilanjutkan dengan
solat, seperti pada urutan Rukun Islam. Artinya, puasa akan punya nilai lebih
apabila makna pengabdian pada Allah serta makna solat telah dipahami, sebelum
puasa dilakukan. Jadi, puasa tidak berdiri sendiri, namun membentuk satu
kesatuan dari keseluruhan Rukun Islam.
Di antara tujuan puasa adalah melindungi core values atau suara hati murni,
sekaligus sebagai pelatihan untuk menghentikan segala bentuk pengabdian kepada
selain Allah Yang Maha Esa. Inilah pelatihan yang metodenya langsung diberikan
oleh Allah. Pelatihan ini sebenarnya dinanti-nantikan oleh orang yang mencari
bentuk training efektif untuk melatih pengendalian emosi dan spiritual.
Masalahnya, masih banyak dari umat Islam sendiri yang belum menyadari makna dan
tujuan besar di balik puasa.
Salah satu
tugas manusia di muka bumi adalah menjadi “khalifah” untuk menjalankan misi rahmatan
lil alamin, dengan tetap berprinsip dan bersujud hanya kepada Allah Yang
Maha Esa.
Apabila seseorang telah memahami tugas
hidup yang sesungguhnya (core purpose), dan mendalami suara hati fitrah-nya, niscaya ia akan bersyukur bahwa
puasa membebaskan dirinya dari belenggu dan menjaga fitrahnya dalam rangka
memakmurkan bumi di jalan Allah SWT.
Seseorang yang mampu menghentikan
pengabdian dirinya kepada selain Allah, akan menjadi pribadi yang mampu mengeluarkan
seluruh potensi dirinya untuk hasil terbaik, melalui cara yang bijaksana dan
luhur.
Sederhananya, puasa
adalah bentuk pelatihan untuk memelihara spiritual capital atau fitrah
dalam rangka memerdekakan diri dari belenggu egoisme.
0 komentar:
Posting Komentar