ESQ WAY 165

About

ESQ Way adalah sebuah metode Training untuk meningkatkan kecerdasan Emosi dan Spiritual yang di kembangkan oleh DR HC Ary Ginanjar Agustian.

27 Sep 2016

BAGAIMANA IBU INI MEMILIKI BANYAK WAKTU BERSAMA KETIGA ANAKNYA SETELAH IKUT TRAINING ESQ



"BAGAIMANA IBU INI MEMILIKI BANYAK WAKTU BERSAMA KETIGA ANAKNYA SETELAH IKUT TRAINING ESQ"


Jika kita ditanya, apa yang paling diinginkan di dunia ini? Tentu akan banyak sekali jawaban yang keluar. Rumah besar, kendaraan mewah, uang berlimpah, jabatan tinggi dan sebagainya. Diantara sekian banyak jawaban, mungkin ada yang menjawab menginginkan anak yang berbakti dan sayang terhadap orangtua.


Ya benar....kita ingin anak yang berbakti kepada orang tuanya...


Tentu untuk memiliki anak yang sayang kepada orangtua tidak bisa dengan simsalabin. Orangtua harus menyayangi dan memberikan arti apa itu cinta dan kasih sayang. Mungkin kita pernah mendengar orang yang mengatakan bahwa bagi orangtua, kebahagiaan anak adalah segala-galanya. Sehingga apapun itu asal demi kebaikan sang anak, maka orangtua akan lakukan. Hal itu benar adanya dan memang saya rasakan.


Baca sampai akhir bagaimana kisah Ibu Uche Nugrahawati dengan 3 anaknya yang berubah setelah ikut Training ESQ....


"Dalam lubuk hati yang paling dalam, saya merasa masih belum menjadi orangtua yang baik bagi anak-anak saya. karena saya jarang sekali memberi waktu bagi tiga buah hati saya. Malah tak jarang, Sulthan Afif Nouri, Aqilla Khansa Dewi, dan Maritza Anindya Putri mendapat omelan dari saya, setelah menyadari ini, saya merasa sedih dan kenapa hal itu saya lakukan, penyesalan memang tidak pernah di awal".


“Beberapa bulan terakhir ini saya merasa tidak ada waktu untuk anak, setiap saya pulang kerja dan ada masalah saya selalu marah-marah ke anak-anak. Saya berfikir kenapa saya seperti ini, apakah hal ini terjadi karena efek dari beban pekerjaan saya sebagai Finance Manager sebuah perusahaan property di Indonesia”


"Akhirnya saya mencoba berkonsultasi dengan teman saya yang kebetulan seorang psikolog, setelah saya curhat tentang apa yang terjadi kepada saya panjang lebar kepada teman saya itu,"


Eeeeeh....... Ternyata.......


“Teman (psikolog) saya itu tidak menjawab apa-apa, tapi malah menyarankan saya untuk ikut ESQ, “Coba dech kamu ikut ESQ, karena kalau mau dikasih tahu seperti apa pun, kalau di diri kita tidak mengenal diri sendiri akan susah,” ucap psikolog itu kepada saya.


"Akhirnya saya ikuti saran psikolog itu, saya mencari informasi tentang Training ESQ, untuk daftar sebagai peserta training ESQ Eksekutif Angkatan 126. Saya ikut training langsung dibawakan oleh penemu metode ESQ 165, Ary Ginanjar Agustian, di Menara 165, Cilandak, Jakarta".


“Waktu itu saya ikut Basic (Eksekutif) kena banget. Bener-bener menyentuh dan menyadarkan saya, akan kesalahan saya selama ini....


Setelah training ESQ lima hari ke depan masih terasa. Tapi kalau hanya berhenti disitu, mungkin melekatnya hanya sebentar. Lalu saya berfikir harus terus lanjutkan ke training tingkat dua (MCB)”.


"Saya semakin mendapat pencerahan dari berbagai problematika yang sedang menyelimuti hati saya. Terlebih di MCB, materinya dikupas tuntas... tas...tas.... pakai banget".


“Kalau kemarin baru gambarannya saja, tapi sekarang saya jadi lebih tahu seperti misi dan visinya lebih kelihatan. Kalau sekarang lebih lengkap, lebih jelas dan lebih mengena, karena kemarin saya hanya tahu role model-nya saja. Tapi hari ini saya baru tahu, sebenarnya misi saya untuk hidup apa, untuk pekerjaan apa, dan untuk keluarga apa. Jadi lebih tahu dan lebih jelas lagi gitu deh,”


"Setelah kita kenal diri sendiri, kita seperti mendapat peta dan tahu harus berbuat apa dan apa yang salah sama diri kita dan apa yang harus diperbaiki. Sebenarnya saya ingin ikut ESQ Parenting, tapi saya penasaran dengan MCB. Tidak apa-apa, biar sekalian pembelajaran untuk ibunya juga.”


"Pasca training, saya mulai membenahi mana saja yang dianggap kurang baik. Salah satunya dengan memberikan contoh yang baik ke anak serta mendalami ilmu agama dan lebih memperkenalkan Agama ke anak-anak".


“Perubahan setelah ikut ESQ, ketika ke toko buku tidak tahu kenapa saya melihat buku 365 hari bersama Rasulullah dan saya beli. Tumben saya beli buku seperti itu. Dalam seminggu, saya selalu mendongengkan anak-anak sebelum tidur. Mungkin nanti buku putri salju dan buku dongeng lainnya akan saya ganti dengan buku itu”.


"Menurut saya ESQ adalah lembaga pembentukan karakter. Seperti apa yang kita cari selama ini dan bagaimana caranya mencari apa yang kita cari. jujur saya sebelumnya tidak tahu apa yang sebenarnya saya cari di dunia ini, tapi setelah ikut ESQ saya jadi lebih tahu tujuan hidup dan proses yang akan berjalan seperti apa.


“Saya sebenarnya ikut ESQ lebih termotivasi untuk anak. Tapi yang saya dapat lebih dari itu dan justru saya ingin memotivasi teman-teman di kantor untuk ikut ESQ. Saya tidak bisa menceritakannya kepada mereka, karena ini hanya bisa dirasaka oleh orang yang mengalaminya".


"ESQ luar biasa, coba dech rasakan. Kita bisa mendapatkan sesuatu yang lebih”.


"Setelah mengikuti training ESQ tingkat tiga Self Control & Collaboration (SCC). Saya berharap dengan melanjutkan training, makin dapat meneguhkan pendirian dan menjadi individu yang lebih baik. Training SCC mampu meminimalkan perilaku negatif dan mengoptimalkan potensi positif dari setiap individu dan mampu mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan diri sehingga dapat senantiasa dapat mengendalikan emosi".


- Uche Nugrahawati, Finance Manager Perusahaan Property di Indonesia -

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Contact

Info

BTemplates.com

Service

Training Personal Development, Seminar Motivasi, Workshop. Coaching, Outbound, Capasity Bulding, Assessement.

Our Works

Menyelenggarakan Training Untuk Karyawan, Pekerja, Ibu Rumah Tangga, Mahasiswa, pelajar dan Anak-anak, di seluruh Indonesia dan luar negeri.