Nabi
Muhammad saw adalah manusia teladan yang berhasil memegang prinsip 6 Rukun
Iman, melaksanakan 5 Rukun Islam dengan cara Ihsan secara konsekuen di muka
bumi ini. Itu terlihat dari integritas, komitmen, dan kepercayaan dirinya dalam
menjalankan misi untuk mengubah akhlak masyarakat. Muhammad SAW kemudian
menjadi seorang pemimpin kelas dunia yang disegani, dihormati, dan sangat
berpengaruh terhadap perkembangan sejarah dunia.
Rasulullah SAW mampu menciptakan
“budaya Islam” yang memiliki keharmonisan antara kondisi yang dihadapi dengan
misi mulia yang dibawanya. Ia mampu menciptakan keselarasan antara das
sollen dan das sein, yang artinya hati di langit namun kaki tetap
menjejak bumi.
Rasululllah memulai perjuangan dari level pertama tangga
kepemimpinan. Dengan sikapnya yang penuh kasih sayang, dirinya begitu dicintai
banyak orang. Selain itu, integritas dan kejujurannya menjadikan dirinya
dipercaya hingga mendapat julukan “Al Amin”. Perjuangannya yang begitu
konsisten di samping ajarannya yang dirasakan sesuai dengan suara hati manusia,
telah menjadikan dirinya memiliki banyak pengikut.
”Aku bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah” adalah bentuk
transformasi untuk membumikan sifat-sifat Allah di dunia. Teladan Muhammad SAW
akan membantu manusia agar bisa menerjemahkan Asmaul Husna ke dalam keseharian
mereka. Rasulullah telah memberikan contoh nyata atas pelaksanaan sifat-sifat
Allah yang diabadikan dalam Al-Qur’an dan Hadis.
Dengan demikian, akan timbul
keyakinan diri manusia bahwa Asmaul Husna dalam tataran keduniawian tidak
mustahil untuk diaplikasikan. Tingkah laku keseharian Rasulullah yang sangat
manusiawi itu adalah contoh nyata sebuah transformasi nilai spiritual menuju
implementasi kehidupan di dunia.
“Sungguh, telah datang kepadamu seorang
rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami,
(dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan
penyayang terhadap orang-orang yang beriman”.
QS At-Taubah (Taubat) 9:128