REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi damai yang dilakukan umat Islam pada 4 November lalu masih menyisakan banyak cerita. Salah satunya mengenai pasukan "Asmaul Husna" yang berjumlah 499 anggota kepolisian.
"Sebanyak 499 anggota kepolisian tersebut merupakan gabungan dari 400 anggota Brimob Jabar dan Banten. Sedangkan sebanyak 99 sisanya, merupakan anggota Polres Jakarta Timur," ujar Wakapolres Jakarta Timur, AKBP Arif Rahman dalam konferensi pers ESQ New Chapter di Jakarta, Ahad (6/10).
Menurut Arif, ada makna di balik angka 499 itu. Karena itu, kesuksesan penanganan demo tersebut, diyakini karena pasukan menyerahkannya kepada Allah SWT. "499 sendiri mempunyai makna dibalik aksi damai 4 November, ada 99 nama Allah SWT," jelas Arif yang juga alumni ESQ tersebut.
Dia menjelaskan, ide awal pasukan tersebut berasal dari Pendiri ESQ, Ary Ginanjar Agustian dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Pasukan Asmaul Husna merupakan garda terdepan dalam penanganan aksi damai tersebut.
Arif menyebut pasukan tersebut sama sekali tidak dibekali dengan senjata. "Pendekatan yang dilakukan secara persuasif dan mengedepankan rasa saling menghargai," katanya.
Sementara itu, Pendiri ESQ Ary Ginanjar Agustian menjelaskan, selama ini orang terlalu mengandalkan kecerdasan intelektual, sementara kecerdasan spritual dan emosional tidak terlatih. "Kita prihatin dengan kondisi masyarakat yang mengalami kehampaan atau kehausan dari sisi emosional dan spritual," kata Ary.
0 komentar:
Posting Komentar